Underrated Paradise

Kalau kita sebut Pulau Macan, mungkin akan ada jarang yang tahu. Ketika gue kesana dan post beberapa foto, most of people nanya ini dimana? Dari desas-desus yang gue dengar, memang orang lokal Jakarta jarang ada yang tahu tempat ini dan kebanyakan malah expatriate yang sering ke sini.
Pulau macan sendiri masih masuk dalam anggota Kepulauan Seribu di sebelah utara Jakarta. Iya, pulau ini masih anggota gank Jakarta.
Kalau kalian suka ke pantai dan tidak suka hingar-bingar, pulau ini cocok sekali. Gue pun sampai saat ini masih belum bisa move on dari ke-gorgeous-an si macan.

Pulau ini sendiri tadinya adalah pulau pribadi keluarga Indonesia yang dikelola oleh bule berkebangsaan Jerman. Sampai pada suatu hari, Mr. Roderick datang yang mana adalah relasi dari bule Jerman tersebut. Lalu Mr. Roderick berbenah dan mengubah konsep pulau ini menjadi eco resort yang kemudian berubah nama menjadi Tiger Islands Village & Eco Resort.
Sesuai dengan konsep tempat ini, kelistrikan dihasilkan oleh solar cell yang dipasang diatas atap dermaga.  Berjejer beberapa panel besar disana, dan juga ada beberapa yang mengapung di sisi pulau. Sayang sekali gue ga sempat ambil gambar. Untuk masalah air bersih, mereka nampung air hujan loh untuk pemakaian sehari-hari. Itu mengapa ketika sampai disini kita sudah diwanti-wanti untuk hemat pemakaian air dan juga listrik. Untuk listrik di kamar, cuma akan tersedia dari pukul 05 sore sampai pukul 06 pagi. Tapi untuk di Club House akan tersedia 24 jam aliran listriknya.

Ketika sampai disana, host pulau langsung mempersilahkan kita untuk sarapan. Gue sampai di pulau kira-kira pukul 9.30 pagi setelah menempuh perjalanan sekitar 90 menit dari dermaga 16 Marina Ancol. Sarapan pagi itu sederhana sekali, ada beberapa lembar roti dan juga pie di atas meja. Juga beberapa macam selai dan madu. Mereka juga menyediakan toaster, in case kalian mau makan roti panggang jadi bisa buat sendiri. Oh ya, di pulau ini tamu akan diperlakukan seperti tuan rumah. Seperti kalian satu keluarga yang berada di satu atap. Itu mengapa makan malam di pulau ini, tamu akan makan bareng di satu meja panjang di pinggir laut bersama-sama. Makan juga tidak disajikan permenu untuk satu tamu, makan di sini tipe prasmanan yang mana semua lauk ditaruh di atas meja. Tamu bisa ambil makan sebanyak apapun, tapi harus dihabiskan ya!
Masakan disini seperti masakan Indonesia pada umumnya, capcay, bakwan, ayam goreng, tempe madu. Tapi yang entah mengapa, terasa enak sekali. Begitupun dengan sayurnya. Gue tipikal orang yang termasuk picky eater, tapi disana apapun gue makan. Termasuk sayur-mayur yang selama ini gue musuhin.
Untuk bahan pangan seperti sayur-mayur, mereka tanam sendiri di pulau. Jadi bisa dipastikan kalau sayur-mayur disini organik dan fresh. Mungkin ini salah satu ingredient yang bikin masakannya enak banget.
Tempat kita makan malam <3 Ini dia deck utama.
Ini penampakan makan siang di sana ~ Simply but tasty!

Ketika gue sampai disana, belum waktu check in. Jadi harus nunggu sampai tamu sebelumnya check out. Sambil nunggu, kita bisa santai di hammock atau turun ke air pun ga masalah. Barang-barang yang kita bawa bisa ditaruh di club house untuk semantara sampai waktu check in tiba. Mereka pastikan aman, ga akan hilang. Ya pasti sih ga akan ada yang ambil juga, kalau ada malingpun pe-er banget kalau kabur harus renang dulu -__-
Kalau bawa anak kecil, mereka bisa main pasir juga sambil nunggu ^^
Kenapa gue ngebet banget mau ke pulau macan, karena tempatnya dekat dan syantik pastinya. Kalau compare dengan harga penginapan di sekitar pulau yang lain, harga di pulau ini memang terhitung mahal dikelasnya. Tapi sebanding dengan apa yang didapat dari sini. Ketika gue ke sana, awalnya gue book Driftwood Hut 2 untuk tanggal 09 Juli 2016 yang harga untuk 1 orang permalam sekitar Rp 2,231,000 ditambah high season surcharge sebesar Rp 250,000/ pax karena gue pergi ke sana ketika masih suasan lebaran.
Tapi akhirnya gue pergi tanggal 10 Juli dikarenakan kita yang capek sehabis pulang dari Lampung di tanggal 08 Juli malam. Untung aja waktu itu pihak pulau masih mengizinkan kita untuk re-shedule. Akhirnya kita ganti tipe kamar jadi Island Hut yang mana lebih besaaaaaaaar ~ *dan sedikit lebih mahal, ehem*
Harga yang dibayarkan diatas, sudah termasuk segala rupa. Seperti penginapan, boat transfer pulang pergi, makanan lezat, snorkling equipment, dan segalanya yang kalian mau lakukan di pulau. Diving dan massage tidak termasuk dalam harga tersebut, jadi harus bayar lagi kalau mau massage atau diving. Harga massage sendiri adalah Rp 150,000 untuk satu sesi. Kalau diving sekitar Rp 550,000 if not mistaken.

Pihak pulau juga menjual minuman beralkohol dan snack, tapi kalian harus beli tersendiri. Boleh bawa dari luar untuk minuman beralkohol tapi akan dikenakan biaya. Tapi sebetulnya pihak pulau sendiri menyediakan snack di sore hari, yang mana ga kalah enaknya sama makanan utamanya. Laafff <3
Untuk pulau macan sendiri, terdiri dari 2 pulau. Pulau Macan besar dan Pulau Macan gundul. Untuk pulau macan besar berisi penginapan dan segala aktifitas dilakukan diatas pulau ini. Seluruh bagian pulau ini sudah direklamasi, itu mengapa di pulau ini tidak memiliki pantai. Dan di pulau macan gundul lah kalian akan menemukan pantai landai dengan pasir putih, pulau ini dibiarkan kosong  tak berpenghuni. Cara ke pulau macan gundul bisa jalan kaki dari pulau macan besar. Iya jalan kaki, karena air tidak begitu dalam. Kayanya cuma sebatas pinggang orang dewasa. Waktu itu sebetulnya gue berencana untuk nyebarang kesana dengan cara berenang sambil snorkling, jaraknya kira-kira 100 meter kurang lebih. Tapi karena kebetulan gue bawa anak gue yang masih bayi, akhirnya gue minta bantuan pihak pulau untuk bantu gue nyebrang pakai perahu :'D

Waktu check in tiba, ketika sampai kamar gue sempatkan untuk melongo. Entah kenapa, tempat ini begitu sederhana dari segi penginapan tapi terlihat sangat indah dan sesuai porsinya. Ga tau gimana cara mendeskripsikan, tapi itu yang gue rasa. Jadi tempat ini memang benar-benar eco resort. Gue bisa katakan 90% furniture yang ada di dalam kamar itu alami sekali. Cuma peralatan sanitary yang agak modern, itupun basin bowl diganti dengan batu besar.

Look at that cutie basin bowl! ><
Do you see that shower? >< *You can roll up the curtain if you want. But be careful in case there are some people passing by :p*
Just ordinary toilet (?)
Pemandangan untuk Island Hut ini sudah pasti jejeran pulau-pulau sesuai namanya. Dan air laut warna hijau tosca yang membentang luas. Ketika sampai kamar, gue langsung siap-siap untuk turun ke air. Yeay!
Ranjang ukuran Queen Size deh kayanya. Dan ada 2 lagi single bed yang nampaknya muat untuk 2 orang/ bed.
View dari private deck! Lihat jejeran pulau nun jauh disana kan?
Sisi lain dari Island Hut.
Sisi lain dari deck ~
Walaupun di resort ini ga ada AC, tetapi kamarnya ga panas kok. Angin laut bikin suasananya adem, dan untungnya ketika gue kesana cuacanya tidak begitu panas. Jadi udara tidak begitu kering, cocok banget untuk tidur siang santai. Di kamar juga ga ada TV, tapi sekalipun ada TV gue yakin banget akan jarang digunakan. Gimana mau nonton TV coba kalau depan mata gini udah air laut, bawaannya pingin turun aja.
Foto-foto diatas tanpa sentuhan editing sama sekali. Memang tempat ini sudah diberkati dengan pemandangan yang bagus dan koral yang bermacam warna dan rupa. Gue pun sempat-sempatnya mengedukasi suami gue, kalau koral itu bukan batu tapi tumbuhan. Makanya jangan suka matah-matahin koral sembarangan, atau nginjek koral yang bisa menyebabkan koralnya rusak.

Sebetulnya di pulau juga ada kegiatan coral planting, tapi mungkin ketika gue datang bukan jadwalnya. Jam 3 sore, pihak pulau akan ngajak tamu untuk snorkling ke tempat yang lebih bagus. Tamu akan diantar pakai perahu bermotor berkeliling sekitar kepulauan. Tapi sayangnya gue ga bisa ikut karena anak gue akan susah dijaga ketika gue turun ke laut. Dan do'i juga entah mengapa takut kalau lihat gue atau daddy-nya pakai snorkle, mungkin seram kali ya :'D
Jadi gue cuma bisa snorkeling ketika anak gue tidur siang, kira-kira sekitar 3 jam.
Di dekat dermaga, disana lah tempat coral planting. Jadi sudah dapat dipastikan kalau ikan-ikan disana lebih banyak dan cantik-cantik. Bahkan dari atas dermaga, kita bisa lihat ada ribuan ikan yang berenang berkelompok mengelilingi koral. Warna ikannya pun beragam.

Gue sendiri ga berani untuk berenang dekat dermaga. Karena ya itu tadi, ikannya banyak. Ketika gue berenang dekat kamar gue aja, ikan yang ga begitu banyak sering gigit-gigitin kaki gue. Ga kebayang kalau gue berenang di dekat dermaga dengan ribuan ikan itu. Ya walaupun ga bikin luka, tapi digigit ikan itu bikin kaget juga.
Gue adalah orang yang paling takut berenang di laut (bahkan dikolam renang yang airnya sudah menyentuh leher pun gue takut :p), karena takut terbawa arus. Tapi di pulau ini gue santai aja berenang tanpa life jacket. Karena memang ombaknya ga begitu kenceng dan perairannya tenang. Tapi hati-hati juga ya, jangan berenang terlalu jauh apalagi berenang sendirian.

Penampakan kamar terlihat dari atas air.
Still the same ~
Deck Utama, bisa lihat sunset dari sini ~ Dan pulau yang nampakk diujung sana ialah pulau macan gundul. Kelihatan kan pantai pasir putihnya ^^
Lampu taman yang sooooo stunning, pingin bawa pulang!
Penutup hari :)
Keesokan harinya sebelum check out jam 12 siang, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau kita nyebrang ke pulau macan gundul pakai perahu diantar staf pulau. Dari atas perahu bisa dilihat koral yang cantik-cantik banget! Dan ada beberapa gerombol bulu babi, banyak banget dan bikin merinding ngelihatnya (>.<) Jadi kalau kalian berenang di laut, harus hati-hati sama bulu babi dan juga anak ikan pari karena mereka ini beracun. Kalau bulu babi kelihatan jelas sih, nah anak ikan pari ini yang kadang suka ngumpet-ngumpet di bawah pasir. Itu mengapa staf pulau selalu menyarankan agar tamu menggunakan alas kaki ketika turun ke air. Kalau ketemu duo racun ini, usir dengan cara buat gelombang air sampai mereka pergi. Semacam hush-hush di dalam air gitu, kebayang kan? Kalau kalian lagi sial, mungkin juga bisa ketemu ular laut. Hiiiih ~
Dilain hari, fore sure gue akan usahakan untuk ke sini lagi! Semoga saja ke-gorgeous-annya masih tetap sama. Atau mungkin akan lebih baik lagi. :)

Pulau Macan Gundul
No Filter? Definitely!

Comments

Post a Comment

Popular Posts