Jodoh, kapan sih datangnya?

Jadi kemarin sempat dicurhatin sama teman yang bilang sudah jenuh sekali hidup sendiri.
Beliau memang secara usia sudah matang, pun dari segi financial.
Gue bisa apa kalau udah dicurhatin gini, paling cuma bisa bilang yang sabar. Mungkin memang belum berjodohnya sekarang, eh dianya malah bilang gue ga tau gimana rasanya.

Dia bilang kemanapun dia pergi, ketemu temen, tetangga, saudara, pertanyaan ga jauh dari "Mana nih gandengannya?". You know lah tipikal orang kita. Padahal menurut gue sih pertanyaan kaya gitu sensitif, terlebih jika orang yang ditanya memang sudah usaha pontang-panting untuk cari pasangan. Tapi masih aja ada beberapa orang yang dengan ringannya melontarkan pertanyaan ini. Perbandingannya sepeti bertanya "Kok lu ga kerja sih?" sama si pengangguran yang memang belum dapat kerjaan. You know that feeling, huh? Jadi guys gals, please hapus pertanyaan ini dari daftar basa-basi kalian.

Dan mungkin untuk beberapa orang yang sekarang sedang bimbang, diambang keputusasaan karena jodoh yang entah kapan datang, chill out ~ You are not alone, you never walk alone #YNWA

Menikahlah karena memang kalian merasa sudah siap, siap dalam segala hal bukan siap karena keterpaksaan. Sampai kapanpun yang namanya pertanyaan-pertanyaan itu akan terus berkelanjutan. Setelah menikah akan ada pertanyaan "Kapan nih punya anak?" setelah punya anak pun akan ada pertanyaan "Kapan nih nambah anak?". Kalau kalian punya anak perempuan semua, akan ada pertanyaan "Kapan nih punya anak cowo?". Beberapa orang akan melontarkan pertanyaan beyond our control macam gini. Kalau ada yang tanya pertanyaan annoying ini, mending suruh mati aja deh biar dia bisa nanya langsung sama Tuhan. Karena kita sendiri pun ga akan pernah tau kapan.

Menikahlah ketika kalian yakin kalau dia adalah teman hidup yang tepat. Bayangkan, kalau kalian menikah hanya karena memenuhi tuntutan sosial. Nikah itu untuk selamanya, ga akan ada tombol back atau undo sekali aja kalian memutuskan untuk menikah. Cerai? Ga akan ada orang yang merencanakan perceraian ketika menikah.

Jodoh itu selalu datang tepat pada saat kamu siap. Jadi sambil nunggu, tingkatkan kualitas diri. Jangan cuma berharap dapat suami yang baik secara iman dan akhlak, tapi kita sendiri masih compang-camping untuk masalah sholat, atau malas ibadah untuk agama lain.
Kalau memang kalian ngerasa sudah siap dalam segala hal tapi kenapa dia belum datang juga? Sabar dan nikmati aja waktu menunggunya.

Ketika masih sendiri banyak hal yang kita bisa lakukan dan ga akan bisa lagi dilakukan ketika sudah menikah nanti. Seperti kalau dulu sebelum nikah, gue suka banget kemana-mana sendirian. Setelah nikah mana bisa? Minimal pasti ditemenin suami pergi.
Ketika masih sendiri, kalian bisa beli apapun yang kalian mau tanpa minta persetujuan siapapun. Untuk hal ini mungkin ga ada yang berubah untuk beberapa orang. Tapi buat gue, walaupun gue punya penghasilan sendiri, gue ngerasa ga enak aja kalau mengeluarkan uang untuk keperluan gue tanpa sepengetahuan suami. Ya walaupun suami juga pasti memperbolehkan sih, untuk hal-hal yang masih dalam batas waras ya!
Ketika masih sendiri, kalian bisa pergi hang out bareng teman sampai larut malam. Atau jalan-jalan bareng temen sampai nginep ke suatu tempat. Setelah menikah kalian ga akan bisa kaya gini lagi.
Kecuali suami kalian adalah pekerja yang jarang pulang ke rumah, seperti pelaut atau pilot. Mungkin masih bisa sering-sering keluar bareng teman, itupun kalau belum punya anak ya. Sekalipun belum punya anak, pasti harus minta izin suami dulu kan kalau mau pergi ke luar rumah.

Kadang kita memang selalu berpatokan pada usia, usia segini harusnya sudah menikah. Usia segini harusnya sudah punya anak, usia segini harusnya bla bla bla ~
Selama kalian happy dengan hidup yang kalian punya, selama kalian tidak meminta pendapat apapun dari orang lain, selama kalian ngerasa masih nyaman untuk sendiri, jalani saja apapun yang kalian suka.

Memang ga baik menerka-nerka urusan langit, tapi mungkin juga kesendirian kamu saat ini karena memang Tuhan masih ngerasa kamu belum layak untuk hidup berdua.
Egois kamu masih terlampau tinggi untuk diri sendiri, sifat kekanak-kanakan kamu yang masih terlampau besar untuk nantinya seseorang harus tangani.
Jadi sekali kali, perbaiki kualitas diri :)

Comments

Popular Posts