Drama Airlines
Tanggal
23 kemarin sebetulnya gue punya flight dari Kuala Lumpur ke Phnom Penh
pakai Malindo (anak perusahan Lion sih kayanya). Tetiba pas check in,
mereka bilang flight cancel!
Gue ga terima
notifikasi sama sekali, email maupun SMS. Mereka bilang sudah coba
hubungi via phone call, tapi ga ada jawaban. Memang tanggal 19, suami dapat
telpon dari nomor Malaysia, missed call 1 KALI SAJA!
Jadi (mungkin) mereka nyoba ngabarin 1 kali tapi ga keangkat, lalu mereka ga mencoba lagi untuk menghubungi. Cih.
Mereka menawarkan untuk change flight ke Bangkok transit lalu
connecting flight ke Phnom Penh pakai Airasia atau terbang dari Kuala Lumpur lalu ke Ho Chi Minh. Ketika
mau pilih ke Ho Chi Minh, lalu katanya ga keburu waktu. Sudah mau
boarding. ๐
Akhirnya pilih ke Bangkok lalu
connecting flight ke Phnom Penh. Sudah dapat boarding pass, sudah drop luggage
lalu gue minta booking flight Airasia dari Bangkok ke Phnom Penh seperti
yang mereka bilang. Tapi mereka bilang saat ini belum bisa
kasih, nanti pas turun pesawat akan ada PIC yang jemput kita untuk
urusin masalah connecting flight ke Phnom Penh. Gue sebetulnya takut
juga sampai sana malah terdampar, tapi karena ga ada pilihan jadi gue
jalan aja untuk proses ke imigrasi setelahnya boarding karena waktu sudah
mepet.
Pas di imigrasi, ternyata anak gue ga bisa
lewat karena di paspornya tertulis transit di KL untuk penerbangan
selanjutnya ke Phnom Penh sedangkan boarding pass gue dan anak gue malah ke Bangkok.
Jadi seolah gue mau nyelundupin bayi, sampai ditanya-tanya ini anak
siapa. ๐๐
Balik lagi lah ke counter check in,
jelasin kalau ga bisa lewat karena ga ada bukti tiket terbang ke Phnom
Penh. Gue minta bukti booking tapi mereka tetap belum bisa kasih dengan alasan yang ga jelas, akhirnya manger on duty Malindo waktu itu
dampingin gue ke imigrasi yang tetap tidak menghasilkan apapun (dan gue
bersyukur karena ini).
Lalu manager tsb minta gue
nunggu di depan imigrasi, dia bilang mau ngurus masalah tiket. 1 jam
lebih gue nongkrong di depan imigrasi, dia ga muncul-muncul. Akhirnya
gue naik lagi ke tempat check in untuk nyamperin dia.
Setelah berbasa-basi akhirnya dia bilang tiket Airasia Bangkok - Phnom Penh hari itu ON BOOKING semua. Jeder!
Padahal
tadi sebelumnya mereka bilang sudah booking tiket untuk kita. Ga
kebayang kalau aja tadi gue lolos imigrasi dan terbang ke Bangkok. Bisa
ngegembel gue di Bangkok. Hih. Jadi gue tanya solusinya gimana?
Eh mereka bilang mau refund, rasanya mau marah-marah ya tapi bingung marah sama siapa. Marah sama manager ya ga mungkin, mereka cuma ngikutin perintah atasan juga. Dan manager ini sudah mencoba untuk membantu walaupun ga ada hasilnya.
Lalu sebelum isi form refund, gue tanya berapa lama proses refund. Mereka bilang 30 hari kerja. Entah gue mau ngomong apa lagi, kehabisan energi buat ngomong.
Akhirnya suami gue booking tiket Malaysia Airlines penerbangan hari itu juga, harganya 3 kali lipat tiket Malindo yang sebelumnya kita sudah beli 3 bulan lalu. Nicely done Malindo, thank you for your GREAT service ~
Gue minta kompensasi hotel selama nunggu penerbangan sore jam 16.40 (penerbangan pakai Malindo harusnya jam 8 pagi) nunggu 9 jam di Bandara ya lumayan juga kan kan. Terlebih gue baru aja terbang dari China - Malaysia 4.5 jam dan belum tidur + belum mandi. Tapi mereka ga bisa kasih, dan mereka kasih gue voucher breakfast seharga 20 ringgit. Ha ha ha.
Setelah gue isi form refund dan balikin form refund ke bagian ticketing, gue tanya lagi berapa lama proses refund dan mereka bilang 3 BULAN yang sebelumnya dibilang 30 HARI!
Becanda terus nih stafnya.
Apakah seterusnya gue masih mau pakai airline ini? Tergantung.
Untuk penerbangan yang memang bukan penerbangan 'langka', gue masih pertimbangkan. Untuk penerbangan dengan tujuan langka, ga lagi lagi deh. Bisa cancel sepihak tanpa notifikasi. Pahit.
Update Desember 2017.
Setelah telpon ke pihak Malindo berkali-kali yang bilang akan di-REFUND.
Ternyata akhirnya malah tidak di-REFUND sama sekali dengan alasan bukan kesalahan mereka. Good.
Mereka bilang mereka sudah coba untuk atur ulang penerbangan untuk kami ke Bangkok yang mana sudah dijelaskan di atas bahwa dari Bangkok tidak ada penerbangan lanjutan. Tapi mereka berdalih itu bukan kesalahan mereka.
Nyerah sudah sama maskapai ini. Sampah!
Update Desember 2017.
Setelah telpon ke pihak Malindo berkali-kali yang bilang akan di-REFUND.
Ternyata akhirnya malah tidak di-REFUND sama sekali dengan alasan bukan kesalahan mereka. Good.
Mereka bilang mereka sudah coba untuk atur ulang penerbangan untuk kami ke Bangkok yang mana sudah dijelaskan di atas bahwa dari Bangkok tidak ada penerbangan lanjutan. Tapi mereka berdalih itu bukan kesalahan mereka.
Nyerah sudah sama maskapai ini. Sampah!
Comments
Post a Comment